Jumat, 17 Februari 2012

Aktifkan Mata Ketiga Anda....Mudah dan tidak Berbahaya....Bagian 13

Di Episode ini saya akan Paste dari Forum Spiritual Indonesia....didalammnya saya juga menjadi anggota...tetapi dengan nama berbeda.......semoga manfaat dari hasil Copy Paste ini ..........Selamat Berbagi...
Nasehat Guru Ching Hai
by. Mayapada Prana

Tanya : Dapatkah Anda menjelaskan mengenai cakra dan mata ketiga?
Guru : Mata ketiga merupakan mata sejati diri kita. "Bila mata Anda tunggal, seluruh tubuh Anda akan penuh
cahaya." Itu adalah mata ketiga. Kebanyakan kita melihat perwujudan jasmani Allah dengan mata jasmani. Tetapi bila
kita ingin melihat Allah sebagai mahluk tak berwujud, kita menggunakan mata rohani, yang kita sebut mata ketiga.
Dalam tubuh jasmani, hubungan antara Surga dan bumi ada dalam pusat mata ketiga itu. Dan sebenarnya selama
meditasi, kadang-kadang kita melihat mata itu, suatu mata tunggal, seperti mata Anda tetapi hanya satu mata
tunggal. Itu yang disebut mata ketiga, atau mata rohani, atau mata kebijaksanaan, atau mata surgawi. Apapun
namanya, sama maksudnya.
Dan cakra hati bukanlah pada jantung, tetapi merupakan tenaga hati yang tidak kasat mata yang berada di sekitar
jantung. Seperti halnya Anda memiliki aura sekitar tubuh Anda, ini merupakan aura sekitar jantung. Dan cakra hati
merupakan tempat Anda memusatkan pikiran bila Anda ingin menguatkan perasaan Anda tentang sesuatu - tentang
kasih, pun tentang kebencian, apapun. Itu saat Anda menggunakan hati Anda.Tetapi bila kita ingin mengetahui
kebijaksanaan, kita harus berkonsentrasi pada cakra kebijaksanaan yang merupakan mata ketiga.
Kita memiliki berbagai cakra dalam tubuh. - cakra pada kaki, pada lutut, pada alat kelamin, pada lambung atau solar
plexus, pada jantung, pada tenggorokan, dan sebuah cakra di sini (Guru menunjuk pada pusat mata kebijaksanaan)
dan cakra mahkota. Maka bergantung pada maksud pencarian Anda, Anda  memusatkan pikiran pada cakra
tersebut. Bila Anda memusatkan pikiran pada mata kebijaksanaan, segala sesuatu menguat. Ini pusat dari seluruh
cakra, markas besar diri kita. Maka sekali kita memusatkan pikiran di sana, kita membebaskan diri kita dan kita
menguatkan segala sesuatu. Bahkan Anda makin lebih mengasihi, dan Anda makin lebih memahami. Hidangan Anda
makin bercitarasa, Dan Anda bekerja makin baik, berpikir makin baik; Anda makin baik mencipta segala hal, Anda
akan semakin baik dalam melukis dan sebagainya.
Segalanya akan menjadi lebih baik.
------------
Tanya : Bagaimana Anda mengembangkan mata ketiga?
Guru : Anda jangan mengembangkan mata ketiga; mata ketiga itu telah ada di sana. Kita tidak dapat
mengembangkansesuatu yang bukan bersifat materi. Mata ketiga hanya merupakan suatu cara pengucapan saja;
sebenarnya tidak ada mata sama sekali! Hanya saja karena pada umumnya kita memiliki dua mata dan melihat
segala sesuatu dalam pandangan yang terbatas. Namun jika kita memiliki mata lainnya, mata ketiga, kita dapat
melihat segala sesuatu di alam semesta ini. Itulah sebabnya kita namakan mata ketiga. Sebenarnya, sang jiwa tidak
butuh mata untuk melihat, tidak butuh telinga untuk mendengar, tidak butuh alat sensor apapun untuk mencerap
segala sesuatu. Itu merupakan Kebenaran tertinggi, Pencerapan tertinggi, tanpa perlu menggunakan peralatan fisik
manusia. Itu merupakan daya kuasa jiwa kita, sang Maha Guru yang ada di dalam diri kita, yang mengetahui segala
sesuatu, mendengar segala sesuatu, di segala tempat.
Itulah apa yang harus kita temukan. Karena kita merupakan Maha Guru dari segala alam semesta, dapatkah Anda
bayangkan betapa akbarnya Anda, dan bagaimana Anda menjalani kehidupan Anda sekarang? (Guru mendesah.)
Itulah kenapa saya merasa kasihan dengan Anda. Anda datang ke sini untuk mendengarkan saya, tapi sebenarnya
Anda tidak harus melakukannya! Kita adalah sama, kita sama persis,dan kita memiliki daya kuasa yang sama. Anda
bahkan tidak perlu menghormati saya; itu sungguh sesuatu yang menyedihkan. Anda mengetahuinya jika Anda
menerima apa yang saya katakan dan lalu Anda mengetahui apa yang saya ketahui, apa yang Yesus ketahui, apa
yang Buddha ketahui.
------------
Tanya: Apakah perbedaan antara ketika kita meditasi pada cakra bagian bawah dengan meditasi pada cakra di dahi?
Guru: Cakra berarti pusat energi dalam Bahasa India. Cakra berarti pusat. Jadi setiap pusat energi pada tubuh
memiliki kekuatan yang berbeda. Kita mempunyai banyak cakra; seperti cakra di telapak kaki, cakra di lutut, cakra di
organ seksual pria dan wanita, cakra di dalam perut (solar plexus), cakra di jantung, cakra di tenggorokan, cakra di
dahi, dan sebagainya. Jadi semakin tinggi pusat konsentrasi kita, semakin cepat kita pergi ke dalam dimensi yang
lebih tinggi. Jika kita berkonsentrasi dari bawah satu per satu, kita juga akan naik pada akhirnya. Tetapi itu akan
memakan waktu bertahun-tahun lamanya, dan mungkin kita bisa mati sebelumnya.
Melatih Kepeka'an

Latihan kepekaan pada prinsipnya adalah untuk membiasakan diri merasakan, memperhatikan dan menganalisis diri
sendiri, mau pun lingkungan serta perubahan-perubahan (feed back) yang terjadi. Hal ini sekaligus meningkatkan /
mengaktifkan sensor penerimaan dan pemancaran energi dengan benar secara obyektif dari praktisi. Secara ringkas
latihan kepekaan ini bertujuan mengaktifkan secara nyata kemampuan praktisi sebagai receiver mau pun transmitter
suatu medan atau gelombang energi ( energi alam atau personal dll.)
Sebagai praktisi Reiki minimal kita dituntut untuk memiliki kepekaan (dasar), yaitu mampu merasakan medan atau
gelombang energi, baik yang datang dari Ilahi/Semesta mau pun dari tubuh/obyek lainnya. Karena selama ini banyak
sekali pernyataan dan pertanyaan dari praktisi, kenapa saya tidak dapat merasakan sensasi apa-apa, biar pun sudah
menerima attunement tingkat Master sekali pun ?
Tujuan artikel pendek ini adalah untuk menjawab masalah sensitivitas tersebut. Karena biar pun energi / reiki tetap
berjalan dan masuk ke obyek tanpa kita perlu merasakannya, akan lebih baik lagi jika kita mampu
merasakan/memonitor keluar masuknya energi ybs. Akan lebih baik lagi jika kelak setelah peka dan chakra Ajna
sudah aktif, maka diharapkan praktisi juga mampu tidak hanya merasakan tapi juga “melihat” warna energi tsb.
Latihan ini amat mudah diikuti oleh siapa pun baik yang belum menjadi praktisi reiki atau pun yang sudah belajar reiki.
Jadi apa pun profesi Anda kesempatan belajar mengenal energi tetap terbuka dan mudah dipelajari.
Kita semua tahu bahwa telapak tangan dan ujung jari-jari merupakan bagian tubuh yang amat peka. Misal Anda
menyentuh api maka tangan akan terbakar dan ada rasa panas di tangan atau jari-jari. Sebaliknya bila menyentuh
sebongkah es maka tangan dan jari-jari merasa dingin dan terasa membeku.Sensasi kedua rasa tadi karena adanya
energi eterik di tangan Anda dan dengan mudah dapat dirasakan pada telapak tangan dan ujung jari-jari.
Apakah kepekaan telapak tangan dan ujung jari-jari hanya milik praktisi reiki yang memang sudah peka sekali setiap
kali menyalurkan energi reiki?
Tidak sahabatku…justru kali ini kami ingin mengajak Anda berlatih menajamkan kepekaan kedua telapak tangan dan
ujung jari-jari agar Anda juga bisa merasakan sensasi energi eterik sekalipun bukan praktisi reiki.

Bersambung........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar