Kamis, 16 Februari 2012

Aktifkan Mata Ketiga Anda....Mudah dan tidak Berbahaya...Bagian 12

MEMAKSIMALKAN MANFA'AT KAPASITAS SINERGI OTAK (BRAIN WAVE) DAN HATI (HEARTWAVE) DAN MENTRANSFORMASIKANNYA PADA SENSITIFITAS GELOMBANG ILAHIAH DAN SEMESTA.
"Hati-hati dengan firasat orang beriman. Sesungguhnya orang orang yang beriman itu memandang dengan menggunakan cahaya milik Allah SWT, yang dianugerahkan kepadanya." - (HR Tirmidzi)
"maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada...." (QS Al Hajj : 46)
Rasulullah bersabda,"Barangsiapa berniat untuk memperoleh akhirat, Maka Allah menghimpunkan potensinya,membuatnya kaya jiwa, dan duniapun datang padanya dengan berlimpah" (HR. Ibnu Majah)
?? PERHATIKAN :
• "Barangsiapa berniat untuk memperoleh akhirat" = Mengembangkan kecerdasan spritualnya
• Maka Allah menghimpunkan potensinya = Seluruh bakat-bakat terpendam dan potensinya IQ, EQ, & SQ akan di aktifkan dan dibangkitkan oleh Allah.
• membuatnya kaya jiwa = The Ultimate of ESQ Power.
• dan duniapun datang padanya dengan berlimpah = Sukses dunia akherat.

AKTIVASI CAKRA AJNA OLEH RASULULLAH :
Maukah Cakra Ajnamu di aktifkan oleh Rasulullah, inilah Sebuah Hikayat Kisah dibalik amalan Ilmu Pembuka NAQS Methode, :
Asy-Syibli datang kepada Ibnu Mujahid, seraya merangkulnya dan mencium kening di antara kedua matanya. Asy-Syibli bertanya kepada Ibnu Mujahid : "Mengapa kamu melakukan hal itu..?"
Ibnu Mujahid menerangkan :"Ketika sedang tidur aku bermimpi bertemu Rasulullah Muhammad SAW. Beliau berdiri menghampirimu dan mencium kening antara kedua matamu. Aku bertanya kepada beliau : Ya Rasulullah, mengapa tuan melakukan hal ini kepada Assyibli..? Beliau menjawab : Aku melakukan itu karena setiap dia selesai sholat fardlu, dia selalu membaca : QS. At-Taubah 128-129 dan sholawat.
Selanjutnya Ibnu Mujahid menyatakan, telah bertanya kepada Assyibli tentang bacaan setelah sholat fardlu, dan ternyata Ass-syibli menjawab seperti dalam impian tersebut di atas. (Dari Kitab Nashoihul Ibad)
Ada orang dapat mendengarkan lebih tajam dari orang lain walau sama memiliki 2 telinga saja. Ada orang yang dapat memandang masalah lebih luas walau sama memiliki 2 mata seperti umumnya manusia. Tuhan Maha Besar memberi anugerah pada manusia melampaui 5 indera dan dua belah otak.
Memiliki “mata ketiga” bukanlah hal luar biasa. Hanya karena peradaban tidak begitu saja menggamblangkan bagaimana mempelajarinya banyak orang tenggelam pada klenik dan takhyul dalam menafsirkannya. Berbagai penelitian di dunia telah berhasil membangun terobosan agar “mata ketiga” dapat menjadi keterampilan yang dapat dipelajari. Konon Anda dapat dilatih membaca kartu tertutup atau bersepeda dengan mata diikat kain. Bisa saja hal itu menjadi indikator tapi tujuannya adalah lebih jauh; agar hidup Anda menjadi lebih cerdas secara holistik (IQ, EQ, & SQ) dan sejahtera.

Pada ranah peradaban silam, ada “ilmu” menatap masa depan. Ada juga yang mampu melihat kedalaman hati seseorang. Berkembang pula teknik profiling, membaca aura, dan padanan lain yang intinya bermaksud mengenali individu melampaui awam.
Terlepas dari istilah sesuai konteks zaman, manusia secara strategis memerlukan kualitas keahlian itu bagi kepentingan praktis. Maka kontribusi tools untuk mengenali individu pun perlu dikelola oleh pihak yang memiliki kapasitas memadai agar mampu memilah dan menilai dengan baik, bijaksana mengambil keputusan yang bertanggung Jawab bagi tugas dan masa depan.
Tujuan mengembangkan indera ke enam adalah demi mengembangkan kapasitas individu eksekutif memaksimalkan daya serap gelombang semesta yang bisa dideteksi setiap sel tubuh yang Anda aktifkan secara Sadar.

Siklus diatas melandasi skema development program dalam training NAQS Methode, yang pertama-tama melibatkan fungsi otak kiri dan otak kanan hingga melampaui keduanya. Keseimbangan melewati masing-masing dimensi tersebut membentuk keunikan individu dan melalui mekanisme yang juga secara sistemik dikelola semesta.
Demikian seterusnya proses tersebut diwadahi oleh semesta melalui sistem yang dimiliki setiap individu memasuki tahap demi tahap piramida dibawah ini secara terbalik (sebagaimana puncak gunung es yang berkedalaman tak terbatas) mulai dari “pucuk” menemukan kapasitas diri yang lebih luas dan berkembang terus pada kedalaman tak terbatas tersebut dan pada akhirnya berputar dalam siklus pertumbuhan manusia.

Bersambung........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar