Jumat, 17 Februari 2012

Aktifkan Mata Ketiga Anda....Mudah dan tidak Berbahaya...Bagian 16

Lucid Dream yang disengaja (LDD).
Kita sebagai pelaku mimpi memang berusaha mendapatkan pengalaman LD. Jelang tidur kita berkonsentrasi penuh
untuk mencapai LD. Caranya? Mengatur napas, menjaga kesadaran, dan buat “tubuh” kita berguling. Yang dimaksud
dengan tubuh disini bukan tubuh kita secara fisik melainkan keinginan yang kuat untuk berguling sementara tubuh
kita diam tak bergerak. Pada titik tertentu, yakni batas antara menipisnya kesadaran dan menguatnya keterlelapan
tiba, biasanya tubuh kita terasa berguling. Serasa kita lepas dari tubuh. saat itulah kita masuk dalam Lucid Dream.
Kita bisa mengatur mimpi sekehendak kita asalkan tidak terlelap lebih dalam atau LD kita terseret pada arus
keterjagaan (bangun). Biasanya bila “waktunya” habis terasa kita berpindah kepada mimpi lain yang tidak kita atur
atau bangun dari tidur. Biasanya pengalaman Erotic Lucid Dream didapatkan pada LDD, barangkali disebabkan oleh
salah satu kebutuhan biologis manusia akan hal itu namun sebaiknya lakukan hal lain yang lebih terhormat :)
Seorang narasumber riset saya bercerita,
“Jelang tidur saya konsentrasi untuk terkena tindihan.. Lalu, dalam mimpi saya berada di ruang tamu rumah saya yang
lama. Karena tidak mau mengisi mimpi dengan hal-hal jelek maka saya memutuskan untuk shalat Isya dalam mimpi.
Saya shalat mulai takbiratul ihram hingga salam. Sebenarnya saya khawatir bila saya keburu bangun seperti
biasanya, namun saat itu Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan shalat saya tanpa keburu bangun. Bahkan saya
masih bisa mengerjakan hal lainnya setelah shalat Isya dalam tidur saya itu”.
Lucid Dream yang Tidak Disengaja (LDTD).
Kita sedang tidur dan bermimpi, tiba-tiba di tengah-tengah mimpi itu kita menyadari bahwa kita sedang bermimpi.
Misalkan, kita bermimpi ingin pipis. Saat di kamar mandi kita buka celana namun alangkah kagetnya kita sama sekali
tidak bisa membuka kancing celana maupun risletingnya, seolah-olah licin bahkan tak tersentuh. Saat itulah kita
sadar bahwa kita sedang bermimpi dan berusaha “mengembalikan” diri kita yang sedang berada di kamar mandi
untuk kembali ke kamar dan bangun.
Bagaimana dengan anda, pernahkah mengalami “sadar sedang bermimpi”? Mungkin anda pernah bermimpi terbang
dan andalah yang mengendalikan mimpi itu? Anda sadar sedang bermimpi. Anda terbang mulai dari jalan menuju
atap-atap rumah, lalu lebih tinggi lagi anda mengangkasa hingga sampailah di perbukitan indah nan tenang dan
syahdu. Anda terbang di atas pepohonan cemara hijau dan putuskan untuk turun perlahan. Anda tidak mengenali
tempat itu dan anda hanya seorang diri, atau barangkali anda bertemu seseorang di sana… Pernahkah anda rasakan itu??
Anda mengendalikan mimpi untuk terbang.

Anda sadar sedang bermimpi dan putuskan untuk terbang mengangkasa. Anda terbang mengangkasa tinggi
setinggi-tingginya sesuai dengan keinginan anda. Melayang di angkasa laksana Superman dan Gatotkaca.
Apa perbedaan antara Lucid Dream dan mimpi biasa?
Yang membedakan intinya adalah satu kata : Kesadaran. Dalam Lucid Dream, kita benar-benar mengalami segala
sesuatu di dalam mimpi secara sadar, sedangkan di dalam mimpi biasa, kita seolah-olah hanya menyaksikan atau
menonton hal-hal di dalamnya. Setelah terbangun, kita bisa mengingat dengan sangat jelas hal-hal di dalam Lucid
Dream, sementara jika kita bermimpi biasa, akan ada hal-hal yang hilang dalam ingatan kita.

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar